Salam Perjuangan

21 Februari 2011

MENZIARAHI KE SEBUKIT RAMA PALEMBANG WILAYAH MELAYU DALAM INDONESIA

  ZIARAH ke Makam Opu Daeng Menambon di Sebukit Rama menjadi salah satu ritual dalam rangkaian acara Robo-robo. Ziarah yang ‘dihelat’ pada (1/2) ini dimulai tepat pukul 07.30 WIB. Rombongan raja Mempawah Palembang berangkat dari Istana Amantubillah dengan naik kapal menuju Sebukit Rama di Pulau Pedalaman. Perjalanan ke Sebukit Rama ditempuh sekitar satu jam.
Rombongan Raja Mempawah terdiri dari 3 buah kapal, yaitu sebuah kapal yang diperuntukkan bagi Raja dan keluarga, sebuah kapal untuk tamu yang dinaiki oleh Pemangku Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, Mahyudin Al Mudra SH. MM dan Perdana Menteri Kesultanan Kutai Kartanegara, YM. H. Adji Pangeran Hari Gondo Prawiro; serta sebuah kapal untuk para pengawal Raja Mempawah. 
Selama perjalanan menyusuri sungai dari Istana Amantubillah ke Sebukit Rama terdapat beberapa prosesi/peringkat demi peringkat yang dilakukan. Prosesi tersebut adalah prosesi buang telur di tujuh tanjung yang diiringi dengan musik tar dan suling dan mengumandangkan adzan ketika memaski daerah yang dinamakan Keramat Jin. Daerah Keramat Jin dipercaya sebagai kuburan para jin.
Sesampainya di Sebukit Rama, rombongan disambut oleh musik Tarling, beras bertih dan beras kuning. Rombongan Raja juga disambut oleh jajaran Muspida Kabupaten Pontianak, Bupati Pontianak Drs. H. Ria Norsan, MM. MH., serta utusan dari Kerajaan Bone, Luwu, Gowa.
Sebelum naik ke makam Opu Daeng Menambon, rombongan raja singgah sejenak di sebuah pendopo yang telah dipersiapkan. Kondisi kesehatan raja yang kurang baik, ditambah lagi dengan medan menuju makam yang cukup berat memaksa raja untuk tidak naik ke Makam Opu Daeng Menambon. Sebagai gantinya, Raja Mempawah mewakilkan kepada kedua putranya, yaitu Putra Mahkota Gusti Mohammad Hafizh Adinugraha, ST. bergelar Pangeran Wirabuana dan Gusti Mohammad Hakim Adiprasetya bergelar Pangeran Jayakerta.
Makam Opu Daeng Menambon terletak di Sebukit Rama, sekitar 5 Km dari Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Di tempat ini bersemayam raja pertama Kerajaan Mempawah, Opu Daeng Menambun bergelar Pangeran Mas Surya Negara yang mangkat pada tahun 1763 Masehi. Selain Opu Daeng Menambon, di tempat ini juga banyak ditemukan situs/peninggalan sejarah, antara lain Batu Tempat Semedi, Kolam Batu Berbentuk Teratai, Prasasti Balai Pertemuan, dan Tongkat Kayu Belian.
Kondisi makam terawat/dijaga cukup baik. Beberapa ritual digelar ketika rombongan raja tiba di makam. Doa-doa dipanjatkan untuk para arwah yang telah berjasa meletakkan fondasi/asas berdirinya Kerajaan Mempawah.
Sebagai nilai budaya, ziarah Raja Mempawah ini merupakan penghormatan kepada para leluhur sekaligus upaya melestarikan budaya dan sejarah nenek moyang. Inilah inti dari ziarah ke Makam Opu Daeng Menambon. (sumber Melayu.Online)





Tiada ulasan: