Salam Perjuangan

12 Ogos 2015

puisi: MENUJU UTARA

Hujan dan angin
datang dan pergi
simpang-siur perjalanan
di lebuh maknawi ini
sepantas van jenazah
melepasi wajah kami

Di hentian rawat rehat
keletihan menakluki diri
tafsir sebuah kehidupan
menggalas lemahnya jiwa
kami manusia kerdil
tidak upaya meneruskannya

Kami melihat juga
van jenazah itu
berhenti di parkir
meninggalkan si mati
pasti tiada lagi kelaparan
keseorangan tidak ketakutan

Begitulah analogi
si mati sendirian
tidak seperti si pemandu
kelaparan panjang
sebuah perjalanan
menuju utara.


DR RAJIEE HADI,
Tapah, Perak darul Ridhwan.
6 Ogos 2015.



Tiada ulasan: